Thursday, February 5, 2015

Beda Sombong Dan Pendiam

sumber gambar : kaskus.co.id
Disaat manusia terjangkiti sifat sombong, seorang guru tidak terima mendapat koreksi dari muridnya, seorang haji cemberut jika tidak dipanggil pak haji, seorang tua tidak mau terima pendapat orang muda.

Sifat sombong, bikin manusia alergi terhadap kritikan, walaupun kritik yang bersifat membangun. Gelar, harta, kedudukan, sering menjebak manusia kedalam sifat sombong.

Kini, pak Jokowi idola saya, sejak populernya calon kapolri yang diusulkan Pak Jokowi ternyata terjaring KPK, saya merasa pak Jokowi mulai terkena wabah sombong, seperti menutup telinga hidung mata dari suara rakyat yang dulu habis - habisan membela beliau, tapi mudah - mudahan perasaan saya saja yang salah, siapa tahu pak jokowi itu pendiam sehingga seperti kata Iwan Fals, Pak Jokowi demam panggung.

Beda dengan orang sombong, seorang pendiam,  senantiasa menerima kritikan dari siapapun, dari yang berkedudukan apapun, dari orang biasa atau luar biasa, hanya saja kritikan tersebut sering tidak langsung ditanggapi, ia lebih senang membawanya ke tempat - tempat sepi dan menjadikannya sebagai teman ngobrol yang kadang memunculkan sesuatu yang tidak hanya menunjuk muka orang- orang terhormat yang sombong, tetapi mengadili dirinya sendiri.

Kadang pendiam dan sombong menjadi samar dimata kebanyakan orang, seorang pendiam ketika berada dikerumunan orang, karena diamnya disaat orang - orang ramai berbicara sesuatu, sering dianggap sombong, padahal ia diam bukan tidak ingin berpartisipasi dalam obrolan, rasa percaya diri yang rendah adalah penyakit akut para pendiam, celakanya, seorang pendiam sering kalah dalam pertarungan memperebutkan sesuatu, apalagi jika yang diperebutkan itu adalah seorang wanita, maka pantas jika seorang pendiam dikait - kaitkan dengan jomblo

Dulu saya pendiam dan ya, jomblo abadi, tapi maaf beribu maaf kepada para jomblo abadi yang masih setia pada kejombloannya, saya berkhianat pada kalian, setelah seorang wanita cantik mampu mengobrak ngabrik kitab pikiran kejombloan saya dan bikin mabuk tiada henti, saya memutuskan untuk mengakhiri kejombloan saya,  tahu - tahu sekarang saya sudah punya anak 2, sesuai program pemerintah, dua anak saja kan.

Orang sombong yang selalu merasa dirinya paling wah, senang disembah - sembah, bermental priyayi, segala kekuatan dirinya, kekuatan jabatannya,  dan kekuatan orang - orang suruhannya (jika dibandingkan kira - kira 0,5 banding 1000. 0,5 kekuatan diri dan 1000 kekuatan jabatan+orang - orang suruhan) dikerahkan guna memburu keramaian sambil menanti - nanti orang - orang kagum dan hormat pada dirinya.

Seorang pendiam malah tidak nyaman jika ada yang menganggap wah pada dirinya, maka ia lebih senang  menampakan diri disudut bangku paling belakang, dijalan setapak tengah hutan, di kamar-kamar sempit nan gelap.

Topik, Februari 2015

No comments:

Post a Comment