sumber gambar : tempo.co |
Disaat tidak bisa tidur akibat tubuh menggigil diserang
gejala flu batuk, sekitar tengah malam terdengar seseorang menggunakan pengeras
suara mesjid menyampaikan berita meninggalnya salah seorang warga.
Esoknya, banyak kabar beredar tentang penyebab meninggalnya
wanita itu, lalu kabar – kabar tersebut perlahan menghilang seiring perginya
satu – satu para pelayat meninggalkan rumah duka.
Tapi belum seminggu dikebumikan, belum kering air mata
keluarga yang ditinggalkan, sudah ramai isu adanya seorang wanita di pangkalan
ojeg nun jauh disana, yang minta diantar ke rumah wanita yang meninggal itu,
setiba di depan rumah yang dimaksud, wanita itu…, dan ramailah isu bahwa wanita
yang meninggal itu gentayangan, sungguh tega mereka yang melemparkan isu
tersebut.
Bukan sekali ini saja saya mendengar orang meninggal dituduh
gentayangan, biasanya jika ada orang yang meninggalnya tidak wajar, yang meninggal akibat kecelakaan parah
dijalan raya atau meninggal seperti di film – film hantu, maka warga sekitar,
dalam jangka waktu satu dua minggu tidak aka nada yang berani keluar malam,
mereka menuduh orang yang meninggal tersebut akan gentayangan, apalagi jika ada satu saja warga yang ngaku –
ngaku pernah melihat orang yang meninggal tersebut sedang duduk – duduk di
tempat biasa ia nongkrong semasa hidupnya, makin kuatlah tuduhan tersebut, bisa
– bisa warga tidak mau keluar malam – malam bukan seminggu dua minggu lagi tapi
berbulan – bulan.
Sungguh kejam tuduhan itu, apa tidak melihat keluarga yang
ditinggalkan, dimana salah satu anggota keluarga meninggal, lalu ramai –
ramai dituduh gentayangan, kejamnya lagi, kebanyakan yang menjadi tertuduh
adalah rakyat jelata, jarang terdengar yang meninggal orang kaya, kedudukan
tinggi, terhormat dan korupsi, dituduh gentayangan.
Padahal untuk yang meninggal gara – gara over dosis obat
kuat disebuah hotel mewah disaat melahap uang hasil korupsi dan semasa hidupnya
selalu menyerang KPK, seharusnya mereka itu yang, bukan dituduh lagi tapi divonis gentayangan, coba
perhatikan, masih hidup pun mereka sudah menjadi vampir, menghisap darah
sesamanya sendiri.
Topik, Februari 2015
No comments:
Post a Comment