Tontonan yang diperlihatkan anggota DPR seringkali membuat
kita kesal bukan kepalang, bagaimana bisa para wakil rakyat dengan pakaian rapi
berdasi berkelakuan seperti manusia yang tidak mengenal pendidikan, bukan satu
kali saja, disaat proses pengambilan keputusan, keributan sampai hendak adu
jotos dipertontonkan.
Sebenarnya apa yang mereka perjuangkan, saya sendiri kurang
mengerti, sampai segitunya memperebutkan sebuah keputusan, jika memperjuangkan
kepentingan rakyat sebab mereka itu wakil rakyat, apa harus dengan tindakan
seperti itu. Bukankah rakyat ingin kedamaian bukan keributan.
Tidakah mereka sadar, rakyat melihat tindakan dan gerak – gerik mereka , di gedung DPR saja yang disorot media masa secara langsung bertindak seperti itu, bagaimana kelakuan mereka di luar gedung DPR.
Saya yakin mereka tahu bahwa rakyat menggantungkan harapan
pada dasi yang menggantung di leher mereka, lalu kenapa mereka berkelakuan
seperti tanpa beban, sibuk ngurusin pakaian apa yang dipakai, mobil apa yang
dikendarai.
Saya yakin rakyat, jika difasilitasi, berbondong – bondong ingin
memegang erat - erat dasi anggota dewan yang mewakilinya ketika melakukan rapat paripurna, sehingga jika ada anggota dewan yang tidur, main gadget, ngobrol
ngalor ngidul disaat rapat berlangsung atau melakukan keributan di saat
pengambilan keputusan, maka rakyat tinggal memegang dasi mereka lalu bersama – sama bergelantungan
sampai tidak ada kesempatan lagi bagi anggota dewan berpaling dari janji yang
dilakukannya disaat kampanye, untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan
kepentingan partai atau golongan.
Jika anggota DPR sudah mati rasa dalam memperjuangkan
kepentingan rakyat, sebaiknya Dewan Perwakilan Rakyat itu dibubarkan saja, ada
facebook, twitter dan media sosial lainnya ini, dimana rakyat bisa langsung
menyampaikan aspirasinya tanpa harus diwakili anggota dewan yang doyan bikin
keributan itu, tinggal duduk didepan komputer
yang tersambung internet, rakyat sudah bisa menyampaikan aspirasinya.
Topik
Oktober 2014
No comments:
Post a Comment