Rakyat jelata selalu menjadi korban keserakahan para elit,
ia digusur, dipinggirkan, di bebani pungutan, juga dicekik kekeringan, didera bencana
alam akibat pembalakan liar, akibat pengerukan sumber mata air yang dilakukan
oleh para elit. Para elit juga yang mengorupsi pendapatan negara, rakyat jelata
harus menanggung akibatnya.
Untuk menjadi elit, rakyat jelata dibuai dengan seribu satu
janji agar mau dijadikan alat untuk mencapai kekuasaan , celakanya, dalam
keadaan yang diciptakan serba kekurangan oleh para elit, dengan uang lima puluh
ribu, banyak rakyat jelata, dengan mudahnya mengangguk, menuruti keinginan para
elit, meskipun mereka sadar nantinya akan dilupakan.
Banyaknya produk hukum yang dibuat, dimana tidak sedikit
biayanya berasal dari iuran dan beban pungutan rakyat jelata, tidak serta merta
membuat para elit berpihak pada rakyat jelata.
Besarnya pengorbanan yang dikeluarkan rakyat jelata untuk
para elit, tidak menjadikan rakyat jelata hidup sejahtera, rakyat jelata hanya
bisa menelan ludah ketika menyaksikan para elit bertarung sengit memperebutkan
kekuasaan.
Topik
Oktober 2014
No comments:
Post a Comment