Cuaca yang didominasi tiupan angin menyebabkan debu dan benda ringan lainnya bebas terbang ke mana – mana, tak terkecuali ke balik kelopak mata saya.
Satu benda asing tanpa diduga telah nempel di balik kelopak
mata saya, saat mata berkedip, perihnya minta ampun, berjam – jam dalam kondisi
seperti itu membuat saya sadar betapa pentingnya fungsi sebuah mata.
Berbagai cara dilakukan untuk mengeluarkan benda asing
tersebut, dikedip – kedip dengan harapan benda tersebut keluar terbawa aliran
air mata, dikucek dengan segelas air, di tiup oleh orang lain, tidak berhasil
mengeluarkan benda yang terasa menggaruk mata itu.
Sempat terpikir untuk pergi ke dokter, tetapi saya teringat
satu cara, cara pamungkas, jika tidak berhasil maka akan saya serahkan mata ini
ke dokter saja.
Cara tersebut yaitu dengan meminta bantuan pada orang
disekitar untuk membalikan kelopak mata, lalu mencari benda asing tersebut,
setelah ketemu, ambil dengan menggunakan cotton bud yang sebelumnya dicelupkan
ke air bersih.
Cara terakhir ini berhasil mengeluarkan benda asing itu,
ternyata, hanya sebuah benda mirip kulit padi yang terpotong – potong kecil,
kecil sekali, tetapi telah mengajari saya tentang pentingnya sebuah mata.
Sampai masuk ke pertanyaan yang menunjuk – nunjuk diri ini, berapa
ribu kali berpaling dari buku di saat
mata ini dalam keadaan sehat. Meskipun tidak sampai sehari, mengapa begitu
banyak penyesalan, di saat mata ini dalam keadaan sakit.
Topik
Oktober 2014
No comments:
Post a Comment