Banyak kicaumania menganggap burung kutilang sebagai hama
suara burung jagoannya, menurut mereka, jika burung kicau yang sering
dilombakan misalnya burung kacer ada suara burung kutilangnya maka suara
kutilang tersebut dianggap sebagai suara setan atau suara yang tidak
diinginkan.
Selain suaranya dianggap sebagai suara setan, di kalangan
kicaumania burung kutilang dihargai murah, harga kakilima, menurut mereka yang
tidak suka dengan suara burung kutilang. Bahkan jika burung kacer terisi
suara burung kutilang, burung kacer tersebut akan turun harganya jika sering
atau berulang – ulang melantunkan suara burung kutilang
Seperti halnya suara burung kedasih, entah apa latar
belakangnya sehingga suara burung kutilang dianggap sebagai suara setan,
padahal suara kutilang cukup merdu untuk didengarkan, sehingga pantas Ibu Soed
menaruh perhatian khusus untuk burung tersebut sebagaimana lagu yang
diciptakannnya
Dipucuk pohon cempaka
Burung kutilang berbunyi
Bersiul siul sepanjang hari
Dengan tak jemu jemu
Mengangguk – ngangguk sambil berseru tri li li … li
li li li li li
Apapun pendapat dan penilaian para kicaumania terhadap
burung kutilang, bagi saya, suara burung kutilang selain merdu untuk
didengarkan juga dapat mengingatkan suasana kampung halaman saat merantau ke
kota besar, sejak kecil, saya sering mendengar suara burung kutilang yang
banyak dipelihara tetangga dan warga di kampung saya
Topik
oktober 2014
No comments:
Post a Comment