Tuesday, September 9, 2014

Tidak Semua Ustad ‘Cabul’ dan Korupsi

Lagi, kabar tersiar guru mengaji mencabuli murid perempuan, bikin malu tau, bagaimana ini, cabul lagi, korupsi lagi, kapan ada kabar ustad yang turun got, kapan ada kejadian seorang ustad dirindukan warga bukan ditakuti warga (karena ancamannya tentang neraka).  

Tersangka diduga mencabuli kedua korban yang masih berusia 7 tahun dan 10 tahun, di rumahnya di Bekasi Timur, Kota Bekasi, sekitar Juni 2014 lalu. Saat itu, tersangka tengah mengajar ngaji kedua korban............Stelah mencabuli korban, tersangka kemudian memberi uang sebesar Rp 20 ribu dan buku Iqra usai jam belajar selesai (detik.com, 9/9/2014)

Tega benar kau ustad, bagaimana masa depan mereka, dimana kebenaran yang selalu digembor – gemborkan itu, kemana ancaman – ancaman tentang neraka itu.

Tidakkah kau belajar dari kejadian beberapa ustad yang salah satunya ada yang jidatnya sudah hitam, berkali kali ke haji tetapi tetap korupsi dan efeknya masih terasa sampai saat ini, dimana banyak orang mulai menunjukan gelagat tidak percaya lagi pada orang yang berpakaian dan bernama ustad. 

Saya pikir ini hanya segelintir ustad saja, tidak semua ustad ‘cabul’ dan korupsi, tetapi yang selalu mengganjal dalam pikiran saya, kenapa seorang ustad selalu berpakaian lain dari masyarakat pada umumnya dan menjaga jarak dengan warga sekitar.

Coba jika ustad berbaur dengan masyarakat dan tidak eklusif, saya kira dapat mengimbangi berita – berita negatif yang akhir – akhir ini terdengar mengerikan.

Tetapi jika tetap eklusif, maka tidak akan bisa mengimbangi berita negatif tersebut. Bahkan, bisa – bisa nama ustad selalu diidentikan dengan cabul dan korupsi. Meskipun masih banyak yang beranggapan seperti saya, bahwa tidak semua ustad ‘cabul’ dan korupsi.

Topik
September 2014 

No comments:

Post a Comment