Tuesday, September 9, 2014

Berani Karena Punya ‘Beking’

Entah bagaimana sejarahnya, krisis percaya diri masyarakat Indonesia sampai saat ini tak kunjung sembuh, orang menjadi berani berlebihan karena punya saudara aparat, karena punya teman yang jago berkelahi, karena sahabatnya si anu, si itu, karena anak pejabat.

Gampang marah, selalu tidak terima kesalahan, di jalan raya selalu ingin menang sendiri (sampai – sampai menempelkan logo bekingnya di plat nomor kendaraan) adalah beberapa ciri orang yang bangga dengan ‘beking’ nya, jika ditegur ia berkata saya ini anaknya bapak anu, sahabatnya bapak itu, jika ada yang mengancam ia berkata “ah gampang, tinggal bilang sama bapa anu, dicari, ditemukan, disiksa dan semua beres.” Ia sudah tidak percaya lagi dengan kemampuan dirinya.

Kepercayaan diri merupakan aset berharga bagi seorang manusia yang jika dipupuk sejak awal, dikembangkan, hal positif apapun yang dilakukan meskipun gagal ia selalu berkata lantang “kemampuan saya baru bisa sampai disitu, lain kali saya akan berusaha untuk tidak gagal lagi.” Berusaha tanpa putus asa dan tidak menggantungkan keberaniaanya pada orang lain adalah ciri orang yang masih memiliki kepercayaan diri.

Sejatinya yang dibutuhkan oleh negeri ini adalah anak – anak bangsa yang masih memiliki kepercayaan akan kemampuan dirinya, yang selalu berusaha tanpa mengenenal putus asa. Bukan anak si anu, saudara si ini, sahabatnya si itu, bangsa ini seharusnya tidak butuh orang – orang yang berani karena punya ‘beking’.

topik
september 2014


No comments:

Post a Comment