Pernyataan pak SBY yang mendukung pilkada langsung, sudah
tidak sakti lagi bagi anggota partainya, dengan tidak sejalannya tindakan
partai demokrat dengan pernyataan Pak SBY pada paripurna RUU Pilkada, partainya
saja sudah mengolok – olok beliau, apalagi masyarakat terutama yang benci sama
pak SBY.
Pak SBY, dihianati partainya, dicaci masyarakatnya, terus mau
lari, mengadu ke mana lagi, jauh di depan sana sudah tertanam ribuan pondasi
sejarah yang buruk bagi pak SBY, sebab kejadian membelotnya partai Pak SBY pada
saat paripurna RUU Pilkada.
Mangkanya pak SBY tegas dikit kenapa, bukankah kejadian ini
akan menjadi sejarah yang tidak baik bagi Pak SBY, anak cucu nanti di pelajaran
sekolah tentang sejarah akan membaca, setelah sepuluh tahun menjabat sebagai
presiden RI yang dipilih langsung oleh rakyat, diakhir masa jabatannya, pak SBY diolok – olok dan dibohongi
partainya sendiri, dicaci maki masyarakatnya sendiri terkait UU Pilkada yang
telah mengesahkan pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPRD.
Satu – satunya jalan supaya pak SBY tidak jadi meninggalkan
sejarah kelam bagi Indonesia yaitu dengan peran aktifnya pak SBY, tentunya
sebelum lengser, membatalkan UU Pilkada akal – akalan Koalisi Merah Putih,
sampai rakyat diberi hak lagi memilih langsung kepala daerahnya.
Topik
September 2014
No comments:
Post a Comment