Jika hanya buku, gambar atau film yang dijadikan sarana
belajar bagi anak – anak, maka mereka hanya bisa bercerita tanpa denyut nadi, bahwa
beruang itu ada yang warna hitam, putih, krem, dan coklat, bahwa harimau itu lebih besar dari kucing rumah,
bahwa gajah itu lebih kecil dari televisi sebab gajah ada di dalam televisi.
Keberadaan kebun binatang sangat penting bagi kita, anak –
anak kita, mau dimana lagi kita dapat melihat binatang jika bukan di kebun binatang,
ke hutan untuk melihat harimau, resikonya terlalu besar, dikepung anjing
pemburu saja takutnya minta ampun, apalagi dikejar harimau, mending harimau
jadi – jadian, jika harimau beneran, matilah kita.
Sekitar setelah lulus kuliah saya mulai mengetahui sosok
harimau sesungguhnya, tepatnya di kebun binatang bandung, waktu itu pertama
kali saya melihat harimau, beragam jenis monyet, burung dan binatang lainnya,
ternyata, harimau tidak sekecil yang sebelumnya saya bayangkan berdasarkan
tontonan di televisi, pantas tidak sedikit manusia yang mati diterkam harimau.
Terakhir ke kebun binatang bandung, bersama istri dan anak –
anak, betapa senangnya anak – anak melihat binatang tidak hanya dalam gambar
dan televisi, mereka mulai tahu bahwa gajah itu besar, mulai tahu suara monyet
seperti apa, mulai tahu bahwa harimau itu tidak sekecil boneka tiger.
Di kebun binatang, anak – anak bisa bermain sekaligus
belajar, belajar kenyataan, bukan certia lagi, gambar lagi, film lagi, tetapi
kenyataan sehingga mereka nantinya bisa bercerita tentang binatang tidak lagi
tanpa denyut nadi.
Dengan rimbunnya pohon disepanjang jalan tempat melihat binatang
yang dipamerkan, sangat cocok dijadikan sarana belajar bagi anak – anak juga
orang dewasa, suasana sejuk dan teduh seperti itu membuat betah para
pengunjung, banyak para pengunjung yang menggelar tikar sambil tidur – tiduran,
sambil makan – makan, ada juga yang sambil pacaran, yang terakhir ini jangan
terlalu diperhatikan, apalagi untuk anak – anak.
Topik
September 2014
No comments:
Post a Comment