Menjelang lebaran
Hampir seluruh Jalan raya diperbaiki, petunjuk arah di
benahi, peta jalan alternative mudah didapatkan, armada angkutan gratis disiapkan,
maka warnailah hari raya ini dengan senyum dan kedamaian.
Aneka jenis makanan tumpah ruah di trotoar jalan, berbagai mode
pakaian ditumpuk hingga meggunung di toko - toko, maka sikapilah hari raya
ini dengan berani berbagi.
Orang – orang di perantauan berbondong – bondong menuju kampung
halaman, membawa sekarung tali silaturahmi, maka isilah hari raya ini dengan
saling maaf memaafkan.
Dengan harapan di pasca lebaran.
Jalan berlubang tidak
lagi dibiarkan menjadi kolam, dari kolam menjadi sungai .
Kebiasaan memeras yang dilakukan kalangan atas ke kalangan
bawah, meskipun tidak hilang setidaknya berkurang.
Tidak terdengar lagi tawuran antar golongan, perkelahian antar
pemeluk agama, tidak terlihat lagi pertengkaran antara yang menang dan yang
kalah.
Ngomong – ngomong menang dan kalah, pak wowo sudah bangun
belum ya?, tadi pagi saya denger pak wowo masih tidur, kasihan pak wowo, menjelang
lebaran malah pulas tertidur, ngigau
lagi, belum ada yang berani
membangunkan, mudah – mudahan di hari
raya pak wowo bangun dan sadar bahwa dirinya memang kalah
Teman – teman tahu kan bagaimana rasanya mimpi, yang saya
rasakan ketika bermimpi, jalan ceritanya kebanyakan kagak nyambung, persis
seperti yang saya lihat dengan pak wowo.
Dari akan menerima siapa yang menang siapa yang kalah hingga marah – marah dan tidak menerima kekalahan, Dari koar – koar menghargai perbedaan hingga bawa – bawa agama untuk meluluh lantakan saingannya,
Kagak nyambung, seperti lebaran dan kondisi pak wowo saat ini.
Topik
Juli 2014
No comments:
Post a Comment