Wednesday, August 1, 2012

tugas kuliah yang tak kunjung diperiksa

Sekarang tanggal 04 bulan 03 tahun 2006 ide muncul kembali, bukan muncul dengan sendirinya tetapi agak sedikit dipaksakan sebab jika tidak seperti itu dikhawatirkan tugasku pergi ke laut jauh, tentunya dari sebuah nilai.

ah nilai, sebetulnya tentang yang satu ini telah banyak membuatku kecewa dimana aku dan juga seseorang atau orang lain yang pada umumnya lebih menghargai proses ketimbang hasil, sering kecewa pada dosen yang beri nilai tinggi pada mereka dimana aku melihat sendiri kepalsuan dari hasil yang mereka peroleh, lebih jelasnya, sebagian, hampir seluruh atau seluruhnya dari proses mereka dikerjakan oleh orang lain, bukankah yang seperti itu adalah benalu, bukankah yang seperti itu yang membebani bumi ini. Apa dosen ga tau mana tugas yang asli kerjaan sendiri dan mana yang copy paste, atau sengaja tutup mata agar nilai mata kuliah yang dipegangnya bagus bagus sehingga dapat menaikan derajatnya sebagai dosen yang luar biasa berhasil, untuk yang terakhir ini jika benar, sangat sungguh terlalu. mau dibawa ke lubang babu mana lagi negeri ini.

Sebetulnya begini, cerita ini kubuat untuk memenuhi tugas tambahan dari tugas sebelumnya dimana aku dan juga teman sekelasku disuruh membuat cerita dan aku telah menyelesaikannya tetapi sewaktu akan dikumpulkan ternyata dosennya tidak hadir, dengan ketidakhadiran itu, seperti dosen - dosen pada umumnya, jika tidak meninggalkan tugas maka jam kuliah selanjutnya akan ditambah atau ada kuliah pengganti atau tidak ada apa – apa sama sekali, dan yang aku alami sekarang adalah memungut tugas yang dipesankan dosen kepada salah seorang pegawai sekolah lalu aku membawanya kerumah dan aku duduk di depan komputer memaksa jari untuk menari, kali ini bukan untuk merangkai sepi tetapi untuk, untuk apa ya, apa saja deh, boleh.

O ya, tugas ini katanya harus dibubuhi gambar, gambar macam apa? Aku tak tahu persis tetapi menurut kabar dari mulut ke kuping dari kuping ke mulut dan masuk ke kupingku adalah gambar yang sesuai dengan apa yang diceritakan (penegasan), sayang sekali aku kurang ahli dalam menggambar, sejak dulu menurut orang – orang, baik itu guru, teman, orang tua atau orang lain yang menilai hasil menggambarku kebanyakan krisis, bukan krisis bbm tetapi krisis dari hasil yang menggembirakan, memang ada sebagian yang menilai baik tetapi itu sekedar (kalau tidak pantas dikatakan memberi dorongan) basa - basi. Dan aku sendiri, menurutku gambar yang sering kubuat baik – baik saja (walau terkadang ada juga perasaanku menilainya jelek) sebab menurutku semua yang dibuat dengan proses yang diciptakan yang dijalani yang diselesaikan sendiri maka semua hasilnya adalah baik, tidak demikian halnya dengan ciptaan orang lain yang dicaplok mentah - mentah dimana kita menutupinya dengan topeng kepalsuan. (bersambung).

Sambungan dari tanggal 04 bulan 03 tahun 2006

Akhir – akhir ini aku merasa begitu malas, lima kali sudah kuliah kutinggalkan, bukan sebab apa – apa, hanya aku merasa ada sesuatu yang kurang atau dapat atau memang memanjakan kemalasanku untuk pergi ke sekolah, perasaan itu kian hari kian menebal saja dari sejak aku masuk sebagai mahasiswa pindahan, sering juga bicara pada diri sendiri “barangkali masih dalam tahap penyesuaian diri” seperti yang berjubel dalam buku penyemangat hidup yang disampul - sampul depannya banyak tertulis “BEST SELLER” entah apa artinya aku tidak begitu mengerti.

ah..sampai kapan dapat menyesuaikan diri,

apakah arti menyesuaikan diri ? ikut – ikutan nongkrong dipinggir jalan lalu memelototi lalu – lalangnya cewek – cewek yang seakan dipenuhi poster – poster bertuliskan “lihat ni dadaku, udelku, bokongku, seksi kan?” atau duduk – duduk diwarung menghabiskan uang atau diam termenung di pinggir kelas atau ngobrol beromong kosong di tangga sekolah sambil menunggu datangnya dosen.

Dalam menanti tibanya waktu yang berjam – jam dimana kuliah selanjutnya dilaksanakan sering membuatku jenuh.

kau kan bisa pulang dulu

Kocekku hanya cukup untuk sejalan

Ke warnet?

Apalagi

Perpustakaan?

Seandainya ada, senangya hatiku

Yang di atas?

Perpustakaan bukan seperti itu.

Kan ada internetnya?

Tidak nyaman, bukan tidak nyaman dalam arti berselancar di ke x – x-an yang disebabkan ruangannya terbuka lebar selebar – lebarnya hingga tembus ke meja ketua jurusan, pembantu ketua, ruang dosen dan tempat pembayaran tetapi tidak nyaman karena serasa dikejar – kejar pengguna selanjutnya sebab hanya satu sedang mahasiswanya kan lebih dari satu

Perputakaan Daerah?

Sering juga aku kesana tetapi dengan jauhnya perjalanan dari sekolah ke perpustakaan itu sering membuat badanku meleleh dan terkadang saat tiba disana bukannya serius membaca malah rasa kantuk yang merajalela.

Naik angkot dong

Sudah kukatakan, koceku hanya cukup untuk sejalan.

Sekarang tanggal berapa ya?

Sebentar kulihat dulu……, tanggal 07 bulan 03 tahun 2006 tepatnya hari selasa

Berarti besok kuliah pengantar multimedia, tugasnya sudah apa belum?

Ya ini, lagi kukerjakan, tetapi aku bingung untuk mengakhirinya

Kok bingung, kan tinggal mengakhiri saja, lagi pula jika terlalu panjang membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk ngeprintnya, printer rusak, bayar listrik, beli disket, bayar rental, bayar..,

cukup! Sudah cukup. Aku akhiri saja sekarang,

Tapi jika besok dosennya ga ada lagi, gak diperiksa lagi dong tugasnya

peduli amat, yang pentingkan menjalankan petuah guru

guru macam begitu, hanya menyampaikan petuah aja, enak benar jadi guru

hati – hati kau bicara, lagian mau diperiksa, mau di bakar, mau dijadiin bungkus gorengan, terserah dia lah kita kan hanya murid, ngikut aja dah.

tapi kan mahasiswa yang bayar, guru terima bayaran, lalu buat apa sekolah, cape – cape bikin tugas malah suruh bayar lagi, aneh.. bukannya....

cukup, kali ini sudah cukupnya jadi dan aku akhiri sekarang, titik

tapi kan tugas itu.....

sudah titik tau

topik
sumedang, 04/03/2006

No comments:

Post a Comment