Tuesday, July 31, 2012

"tanda tanya tanpa membungkuk" tentang orang besar dan orang kecil

mereka orang besar, bicaranya lemah gemulai ketika berkampanye di tengah kumpulan orang kecil, laganya dermawan ketika berkampanye di tengah kumpulan orang kecil, protesnya kepada pemerintah korup sangat menggelegar ketika berkampanye di tengah orang kecil, tetapi setelah terpilih, busyet, sombongnya minta ampun dah, ketika di jalan raya, jalan menjadi milik sendiri, orang - orang sekarat minggir dulu, engkau para tukang becak masuk selokan, hey para pengendara sepeda angkat sepedamu lalu masuk selokan juga.

mereka orang kecil tetapi balagana (belagunya) minta ampun , berbicara keras didepan sesamanya, meninggikan pundak setinggi – tingginya ketika berjalan di depan sesamanya tetapi berbicara lemah gemulai di depan orang besar, merendahkan pundak serendah – rendahnya bahkan sampai sejajar dengan telapak kakinya di depan orang besar, bos, orang beruang, direktur, presiden atau sejenisnya.

“ah, orang besar dan orang kecil, bedakah?” begitu kira – kira pertanyaanku setelah melihat kelakuan orang – orang tersebut.

topik
april 2009

No comments:

Post a Comment