Tuesday, July 12, 2011

Kecupan aspal depan pemakaman cimayor

awalnya aku pergi ke STMIK sumedang untuk mengambil KHS (kartu hasil studi) sekaligus membayar sebagian keuangan untuk sks berikutnya, lalu mengisi KRS (kartu rencana studi), selesai bertepatan dengan adzan dzuhur, tadinya aku akan melaksanakan sholat dzuhur sebelum pulang kerumah tetapi sesuatu yang lain dalam diriku ada yang berkata

“ntar aja di rumah, toh waktunya masih lama” akupun mengikutinya

sepeda langsung kuboseh tanpa memperhatikan lagi menara mesjid yang sempat aku lihat, tanpa memperhatikan gelak tawa mahasiswa – mahasiswi STMIK sumedang, kerumunan siswa STM Negri 1 sumedang, lalu lalang mahasiswa – mahasiswi PGSD UPI, lalu lalang siswi SMEA Negri Sumedang, tanpa memperhatikan mereka semua yang barangkali memperhatikanku, tanpa memperhatikan mobil apa dibelakangku yang akan mendahuluiku diwaktu aku akan mendahului mobil angkutan kota jurusan sumedang – buahdua yang berhenti melahap sepertempat jalan.

Disaat aku berada di samping mobil angkutan kota itu, tiba – tiba sebuah mobil besar telah berada tepat disampingku, satu arah jalan raya penuh terdiri dari tiga kendaraan yaitu mobil buahdua yang menghabiskan seperempat jalan, di samping kanan mobil buahdua adalah sepedaku, di samping kananku mobil besar itu, tepat satu barisan.

Tanpa kuduga, diwaktu aku berada tepat di samping pintu depan mobil angkot buahdua, sopirnya membuka pintu itu sekaligus, dan aku terdesak ke sebelah kanan sementara bagian belakang mobil besar itu masih tepat disampingku dan terjadilah kejadian naas itu, aku terserempet, stang bagian kanan sepedaku tergusur bak mobil besar itu, aku berusaha loncat ke belakang dan dua mataku melihat dua lingkaran besar yang mengerikan sekitar satu jengkal di samping kananku, jalan aspal menyambut dengan kecupan di lutut kananku, baiknya nasib sepedaku, ia oleng ke samping kiri, beruntungnya ia dan juga aku sebab tidak tergilas ban belakang mobil besar itu yang sempat terlihat olehku akan berhenti tetapi sepertinya karena sopirnya melihat aku berdiri lagi maka mobil itu melaju lagi seakan tidak terjadi apa – apa, padahal lutut kananku terasa ada yang tidak normal dari biasanya,

sopir mobil buahdua yang kurang ajar membuka pintu seenaknya itu, langsung berlari ke arahku setelah telunjuku diarahkan kepadanya, ia langsung minta maaf, katanya ia lupa tidak melihat – lihat dulu ke belakang, akupun memaafkannya tetapi tingkahku mencerminkan tuntutan pertanggungwaban darinya, ia pun memberi seteguk air putih kepadaku, setelah itu aku bertanya kepadanya

“pak, kira – kira aku bisa ikut numpang ga, sebab kakiku sepertinya tidak sanggup lagi memboseh,” ia menjawab “aduh maaf de, bagasinya penuh,”

saat aku melihat – lihat ke atap mobil bagian luar, sopir itu balik bertanya kepadaku “rumahnya dimana?”,

“dimandalaherang” kataku sambil membersihkan sedikit darah di tanganku dan memperhatikan celana bagian kananku yang robek, memastikan apakah kulitku juga ikut robek

tanpa kuduga, entah kapan sopir itu naik ke mobilnya nyaris tak terdengar seperti kucing habis mencuri, mobil buahdua itu mundur secara perlahan – lahan, lalu maju perlahan – lahan juga, saat melintas di depanku sopirnya berkata – kata tidak karuan, satu meter, dua meter, tiga meter, empat meter, melesatlah mobil itu, mampret meninggalkan tanggung jawab yang tergolek di ujung aspal.

Saat itu aku berpikir “Uh, tingkah laku manusia Indonesia, tidak pejabat tidak rakyat biasa, sama saja”

akhirnya kupaksa kakiku memboseh sepeda, saat tiba di cimalaka depan toko bangunan, pandanganku mulai gelap, perut mual, aku tidak sanggup lagi memboseh, cepat – cepat hp kuambil dari tasku, tak lama kemudian ada mobil pick up menjemputku, sampai di rumah kurebahkan badan di atas dipan, seisi rumah terlihat panik, sedangkan aku mulai merasa kesakitan kaki kananku susah digerakan, butuh seminggu untuk bisa berjalan dengan kedua kaki meski awalnya agak pincang tetapi lama – lama mulai normal kembali

topik
cicelot, februari 2006

1 comment:

  1. kasian juga ente, ente yakin aja smua yg terjadi pasti hikmahnya, kalau ente berpikir positif insyaAllah kedua belah pihak pasti mengambil pelajaran dr kejadian itu. Ingat sgla ssuatu Allah yg mmiliki hukum. Lakukan saja hal yg baik, karna itu yg mengantarkan kita pd keberhasilan. Omong2 dah masuk STMIK belum?

    ReplyDelete