Tuesday, May 10, 2011

Pesan dari rumput ilalang di sebuah kota

Bagaimana nasibmu sekarang gunungku tampomas

Suatu kali disore hari hujan turun rintik - rintik diiringi angin menarikan rumput ilalang, sepertinya ilalang tersebut tidak sadar bahwa ada sesosok manusia memperhatikan mereka di balik pintu salah satu ruko di salah satu kota penyuplai polusi. 

tarian ilalang tersebut seperti meluncurkan pesan - pesan ajaib padaku yang salah satunya mendarat tepat di kepala dan secepat cahaya meresap ke seluruh bagian dalam kepala, ke seluruh bagian dalam dada, seketika itu juga aku melesat melayang pada jalan setapak yang tiba – tiba di pinggir jalan setapak itu barisan ilalang gembira menari – nari mengeluarkan harum aroma semangat lalu merasuk, terus merasukan semangat ke dalam diriku di saat aku berjalan di atas tanah basah yang baru diguyur hujan, licin, maju dua langkah mundur satu langkah, maju dua langkah mundur dua langkah, maju dua langkah mundur tiga langkah, maju dua langkah mundur satu langkah maju, mundur, maju, mundur, maju hingga sampai di sebuah puncak bukit di suatu sore dimana di puncak bukit tersebut langsung seperti patung aku terduduk

siapa yang datang, adakah yang datang, siapakah itu, tadi tidak ada disitu, ah tidak seperti ada yang datang, tetapi tadi tidak ada disitu, begitu kira – kira burung – burung mengeluarkan suara yang membuat saya memutuskan untuk tetap seperti patung

tetapi, tiba – tiba terdengar suara mesin meraung - raung, suara kerikil berjatuhan, suara pasir mengaduh – ngaduh, suara – suara menyakitkan, suara – suara burung pun berhenti seiring terlihat satu – persatu, dua – perdua, kelompok - perkelompok mereka terbang gelisah entah kemana

suatu kali disore hari di sebuah kota, rumput ilalang gelisah menari – nari, hujan bertambah deras tetapi tanah memuntahkan kembali air hujan sebab sistem pencernaan tanah tersebut telah dipotong – potong, dicincang – cincang, dihancurkan lalu diubah menjadi gedung – gedung menjulang tinggi.

Topik,
Bekasi, Agustus 2008

No comments:

Post a Comment