Sunday, May 8, 2011

Aku, Partai Politik dan KPJ Kelompok Penyanyi Jalanan

siang tadi, disebrang sebuah pangkalan bus damri aku dan istriku turun dari angkutan kota yg mengantarkan kami dari lokasi kontrakan ke sebuah pangkalan bus damri, matahari terasa semakin menajamkan sengatannya, puluhan tatapan ganas mata kendaraan bermotor beserta teriakannya yg menulikan telinga begitu menakutkan, awas minggir tiiiid tiiid toooot toooot dan dibawah sengatan matahari kami memutuskan untuk menunggu jalan raya kosong dari tatapan ganas dan terikan kendaraan bermotor

"bus yg itu jurusan mana" kataku

"elang - Cibiru" kata istriku

"yang didepan bus elang - Cibiru itu"

"elang - jatinangor"

"berarti kita naik bus yg di depan bus jurusan elang - cibiru"

"iya"

saat jalan raya mulai kosong, kami nyebrang menuju ke bus damri elang - jatinangor, bus masih kosong

"pasti masih lama jalannya" kataku dalam hati dan ga lama kemudian ada dua orang pemuda yg satu membawa tumpukan proposal sederhana yg satunya lagi membawa kotak mirip celengan.

"assalamualaikum para penumpang yg kami hormati, sebelumnya kami dari kelompok penyanyi jalanan mohon maaf yg sebesar - besarnya jika kedatangan kami mengganggu kenyamanan penumpang sekalian, kedatangan kami hanya bermaksud mengikuti rasa sosial kami untuk mengumpulkan sumbangan yg akan di salurkan ke korban bencana gempa yg baru - baru ini telah memakan banyak korban dari saudara - saudara kita di beberapa daerah di jawa barat, jika para penumpang ada yg ragu tentang keberadaan kami, silahkan datang ke sekretariat kami atau hubungi no telepon yg tercantum di proposal yg akan kami bagikan, sekali lagi kami mohon maaf " begitu kira - kira pembukaan yg disampaikan seorang pemuda yg membawa kotak seperti celengan

pemuda yg membawa tumupukan proposalpun mulai membagikan satu demi satu proposal yg dibawanya ke setiap penumpang sambil berkata pelan

"maaf bu, maaf pa, maaf dik, maaf teh, maaf kang"

"KPJ, bantuan untuk korban bencana gempa, dulu aku pernah menerima proposal macam ini juga di sebuah bus damri ketika terjadi bencana gempa di jogja, di situ gintung, ya! situ gintung" pikiranku dengan cepat lari ke masa yg ga jauh di belakang.

"busyet, banyak sekali bendera partai politik, dari pohon sampai posko sebagian besar di penuhi bendera partai politik, bahkan banyak pejabat berwarna partai politik juga berdatangan dengan gembolan - gembolan yg berjudul BANTUAN UNTUK KORBAN BENCANA"

"maaf kang" kata seorang pemuda sambil tersenyum dan menunjuk pada proposal yg sedang kupegang dimana telunjukku berada di posisi kalimat
...bantuan untuk korban bencana...

"o iya" kataku lalu mengembalian prosal tsb dan ga lama kemudian pemuda yg membawa kotak seperti celengan itu berpidato kembali stelah kembali dari usahanya menjemput sumbangan dari setiap penumpang, kali ini pidatonya bernada penutupan

"sekali lagi kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yg sebesar - besarnya kepada para penumpang yg telah memberi kesempatan kepada kami dalam ihtiar mengumpulkan sumbangan ini, dng senang hati kami pasti akan menyalurkannya kepada saudara kita yg kini sedang dalam kesulitan, terima kasih, wassalamualaikum"

lalu mereka pun turun dari bus, lalu pikiranku kembali melesat ke wilayah situ gintung yg waktu itu mendadak berwarna warni seperti es campur berdera partai politik, lalu secepat kilat kembli ke masa kini, ke wilayah yg terkena gempa baru - baru ini, ke proposal yg dibawa dua orang pemuda KPJ tadi

"tetapi dimana bedera - bendera parti politik itu? pejabat2 partai politik itu? kok kini ga keliatan, sepi - sepi aja" aku bertanya - tanya dalam hati

"ah barangkali ini bukan musim kampanye" jawabku menjawab pertanyaaku sendiri

"kalau begitu nanti di pemilu nanti aku akan memilih kpj aja deh, ngapain milih -kalau kata seorang teman sih- parTAI polITIK" kataku menanggapi jawabanku sendiri dan ga terasa bus damri pun mulai berjalan

"asiik" kataku senang tapi masih dalam hati sambil menatap istriku yg terlihat senang juga dimana senyumannya seakan menyambut senyumanku

topik
cicelot, 13 september 2009

No comments:

Post a Comment