 |
| alinetwork.tk |
Pengalaman hidup Olga merupakan cermin bagi kita dalam menjalani hidup bahwa bisa membuat orang lain merasa gembira itu cukup sederhana, yaitu dengan senyuman.
Jika teringat Olga, yang ada dalam pikiran kita bukan kekecewaan para buruh yang diperas tenaganya, bukan antrian kegelisahan ibu-ibu terhadap harga dan ribetnya gas elpiji, bukan keputusasaan pengangguran yang menenggak miras oplosan, bukan tangisan gelandangan yang kelaparan, bukan ketakutan orang - orang yang seenak udel di cap kapir sesat dan perlu dimusnahkan, bukan mahalnya biaya menempuh pendidikan, tetapi jika teringat Olga, yang terlintas dalam pikiran adalah senyum senyum dan senyum.
Rasanya, kesedihan yang berlarut - larut tidak ada dalam kamusnya Olga, bahkan ketika ia sedang sakitpun, senyuman tak pernah lepas dari wajahnya, sepertinya Olga tidak rela melihat orang lain menderita, cemas dan khawatir karena kelakuan dirinya, Olga Syahputra, salah satu presenter sekaligus komedian berbakat negeri ini. Selamat jalan Olga, doa kami menyertaimu.
Semoga Olga jadi calon surga ya Kang Opik :)
ReplyDeleteSaya sedikit merenung Kang tentang meninggalnya Olga karena bisa jadi ini teguran besar bagi para ustadz yang sok tahu seperti ini:
1. Kalau mau riziki (duit) dimudahkan (baca: banyak), maka kita harus sedekah.
2. Kalau kita ingin dijauhkan dari marabahaya dan penyakit, maka harus sedekah.
Tuh, buktinya Olga sangat rajin bersedekah, tetap saja harus rela kembali dalam usia muda. Semoga Olga tetap berkah dengan sedekahnya dan masuk surga.
Akan tetapi, semoga para ustadz kembali sadar bahwa sedekah tidak bisa menolak ajal dan penyakit, tidak pula menjamin kita pasti kaya raya. Yang jelas, sedekah disukai Tuhan, maka lakukanlah. Titik. he..he.. Jadi, panjang ya....
Iya kang komar, semoga olga jadi calon surga, dan semoga motivasi olga bersedekah itu bukan karena omongan ustad yang seperti kang komar sebutkan diatas, tetapi karena memang suka bersedekah
ReplyDelete