Thursday, January 1, 2015

Antara Jomblo Dan Suksesnya Pedagang Terompet Tahun Baru

sumber gambar : foto.inilah.com

Menjelang datangnya tahun baru, para pedagang terompet mulai memajang dagangannya di sepanjang pinggir jalan raya, tahun baru identik dengan terompet, coba saja anda  bangun pada pergantian tahun, di waktu tersebut orang – orang kompak meniup terompet.

Datangnya tahun baru membawa berkah tersendiri bagi pengrajin dan pedagang terompet, masyarakat berbondong – bondong membeli terompet, ada pasangan muda – mudi yang beli terompet untuk ditiup dengan penuh rasa cinta di malam tahun baru, ada ibu yang beli terompet untuk anaknya sebagai tanda kasih sayang, ada jomblo beli terompet untuk ditiup sekeras – kerasnya di malam tahun baru sebagai pelampiasan kejombloannya.

Bisa jadi, meriah atau tidaknya suara terompet di suatu daerah pada saat malam pergantian tahun, ada kaitannya dengan status muda – mudi yang ada di daerah tersebut, jika tidak terlalu meriah, suara terompetnya terdengar sayup – sayup, berarti sedikit yang berstatus jomblo. Sebaliknya, jika meriah, suara terompet kedengarannya keras sekali, gas pol, bisa jadi daerah itu gudangnya para jomblo, ya, bisa jadi, selain sebagai pelampiasan kejombloannya, meniup terompet sekeras – kerasnya merupakan salah satu cara ampuh mengganggu pasangan yang sedang pacaran di malam tahun baru.

Pedagang terompet pun tersenyum senang disaat terompetnya laris manis, apalagi jika ia tahu bahwa yang membeli terompetnya itu adalah para jomblo, saya yakin pedagang tersebut akan tertawa bangga sebab terompetnya akan ditiup sekeras – kerasnya di malam tahun baru, ini berarti, terompet yang dipasarkannya  itu sukses dalam keturutsertaannya mensukseskan kemeriahan malam pergantian tahun.

Topik, Januari 2015

No comments:

Post a Comment