sumber gambar : foto.inilah.com
Menjelang datangnya tahun baru, para pedagang terompet mulai
memajang dagangannya di sepanjang pinggir jalan raya, tahun baru identik dengan
terompet, coba saja anda bangun pada
pergantian tahun, di waktu tersebut orang – orang kompak meniup terompet.
Datangnya tahun baru membawa berkah tersendiri bagi
pengrajin dan pedagang terompet, masyarakat berbondong – bondong membeli
terompet, ada pasangan muda – mudi yang beli terompet untuk ditiup dengan penuh
rasa cinta di malam tahun baru, ada ibu yang beli terompet untuk anaknya
sebagai tanda kasih sayang, ada jomblo beli terompet untuk ditiup sekeras –
kerasnya di malam tahun baru sebagai pelampiasan kejombloannya.
Bisa jadi, meriah atau tidaknya suara terompet di suatu
daerah pada saat malam pergantian tahun, ada kaitannya dengan status muda –
mudi yang ada di daerah tersebut, jika tidak terlalu meriah, suara terompetnya
terdengar sayup – sayup, berarti sedikit yang berstatus jomblo. Sebaliknya,
jika meriah, suara terompet kedengarannya keras sekali, gas pol, bisa jadi
daerah itu gudangnya para jomblo, ya, bisa jadi, selain sebagai pelampiasan
kejombloannya, meniup terompet sekeras – kerasnya merupakan salah satu cara
ampuh mengganggu pasangan yang sedang pacaran di malam tahun baru.
Pedagang terompet pun tersenyum senang disaat terompetnya laris
manis, apalagi jika ia tahu bahwa yang membeli terompetnya itu adalah para
jomblo, saya yakin pedagang tersebut akan tertawa bangga sebab terompetnya akan
ditiup sekeras – kerasnya di malam tahun baru, ini berarti, terompet yang
dipasarkannya itu sukses dalam
keturutsertaannya mensukseskan kemeriahan malam pergantian tahun.
Topik, Januari 2015
No comments:
Post a Comment