Tuesday, December 30, 2014

Pete Jengkol

sumber gambar : sosbud.kompasiana.com

Suatu hari pernah ada yang menyatakan, seenak – enaknya makan daging lebih enak makan pete, lebih nendang makan jengkol ketimbang makan hati ayam,  apalagi jika dipasangkan dengan sambal dan ikan asin goring, bisa – bisa makannya nambah terus sampai perut tak lagi sanggup menampung makanan.

Di daerahku, pete dan jengkol merupakan salah satu makanan favorit, tetapi sedikit yang menanam pohon pete dan jengkol, mungkin sama dengan daerah lainnya, sehingga tidak heran jika pete dan jengkol harganya pernah melambung tinggi melebihi harga daging sapi per kilonya.

Pete dan jengkol memiliki manfaat bagi kesehatan, salah satunya, makan jengkol dapat memperlancar buang air besar, makan pete dapat mencegah sembelit, tentunya manfaat tersebut dapat terasa jika mengkonsumsinya tidak berlebihan.

Jika makan jengkol berlebihan seperti kesurupan, bukan manfaat yang kita dapat tetapi penderitaan, kamar mandi jadi bau menyengat, meskipun dibersihkan dengan pembersih porselen akan tetap bau, selain itu dengan makan pete atau jengkol, mulut jadi bau.

Seusai makan pete atau jengkol, menjaga jarak ketika berbicara dengan orang lain merupakan tindakan yang bijaksana, orang yang habis makan pete atau jengkol, bau mulut orang tersebut membuat perut mual, begitu pula jika hendak shalat berjamaah, sebaiknya hindari makan pete atau jengkol, kasihan orang disamping kita.

Selain itu, makan jengkol berlebihan juga dapat mengakibatkan susah buang air kecil disertai rasa sakit, begitu pula jika makan pete secara berlebihan dapat mengganggu kesehatan ginjal.

Sebenarnya makan makanan apapun secara berlebihan tidak baik bagi kesehatan, tetapi pete atau jengkol, jikan makannya berlebihan, selain kesehatan kita terganggu, dengan baunya itu, orang lain pun ikut terganggu, untuk itu bijaklah dalam memperlakukan makanan yang kita makan, terlebih jika yang kita makan adalah pete atau jengkol.


Topik, Desember 2014

No comments:

Post a Comment