Sumber gambar : sindonews.com
Miras oplosan lagi dan lagi makan korban, baru – baru ini selain di Garut, di Sumedang tempat kelahiranku korban barjatuhan akibat menenggak miras oplosan.
Seperti
tanpa berpikir panjang, mereka percaya saja pada racikan yang mungkin si
peraciknya sendiri tidak mengerti tentang bahan racikan yang digunakan, atau
bisa jadi si peracik tersebut melakukan coba – coba secara membabi buta.
Padahal
sebelum kejadian yang memilukan ini terjadi, jauh sebelumnya miras oplosan
telah menunjukan kebengisannya, sampai – sampai terciptalah lagu oplosan yang
berisi tentang ajakan untuk berhenti meneggak miras oplosan.
Malangnya,
hilangnya nyawa dan ajakan untuk berhenti minum miras oplosan yang didendangkan
lewat lagu itu, bukan malah mengurangi tetapi miras oplosan malah menjadi
populer, sepopuler lagu oplosan.
Entah
motivasi apa yang ada pada mereka saat memutuskan untuk minum miras oplosan,
gagah – gagahan? Agar disegani? Supaya dibilang jagoan? Coba – coba? Atau sebab
harganya yang murah? Asal teler peduli amat bahan apa yang dioplos, yang
penting dengan sepuluh rebu bisa teler sampai puas.
Atau
mungkin kumpulan kemuakan mereka pada kehidupan yang dijalaninya sudah tidak
terbendung lagi, bisa jadi sulitnya mencari pekerjaan sementara jiwa mereka
terlanjur dibentuk menjadi pegawai oleh sekolah tempat belajarnya dulu atau
mereka tidak mampu melawan arus lingkungan mereka yang mennganggap menjadi
pegawai itu harga mati merupakan salah satu penyebab kekacauan pikiran.
Mau
berdikari tidak tahu harus mulai dari mana sebab ilmu yang didapat dari sekolah
kebanyakan ilmu menjadi seorang pegawai yang patuh dan nurut.
Berbagai
sebab bisa saja menjadi akibat mereka memutuskan untuk menenggak miras oplosan,
bagaimanapun, dengan sebab apapun sehingga mereka minum miras oplosan,
cukuplah kejadian oplosan maut tersebut sebagai pelajaran bagi kita tentang
bahayanya miras oplosan.
Akan
selalu ada alternative lain dalam ikhtiar penyelesaian masalah, pergi
menyendiri ke gunung misalnya, asal jangan mempertaruhkan nyawa apalagi didepan
sebotol atau sekantung plastik miras oplosan, ketika kita dihadapkan pada
masalah, seberat apapun
Topik
Desember
2014
No comments:
Post a Comment