Thursday, October 23, 2014

Bulan Dana PMI (Palang Merah Indonesia)


Setiap tahun bulan dana PMI diselenggarakan, masyarakat dianjurkan memberikan kontribusinya, PMI memberi kupon kepada penyumbang dana PMI, harga kupon bervariasi, harga kupon untuk pelajar berbeda dengan pegawai, berbeda dengan pengunjung tempat wisata seperti kebun binatang, berbeda dengan mahasiswa.

Biasanya harga kupon disesuaikan dengan kemampuan agar tidak memberatkan para penyumbang, misalnya kupon untuk pelajar hanya sebesar 500 rupiah, sepintas  uang lima ratus rupiah di hari ini tidak terlalu berharga, dengan uang lima ratus rupiah hanya bisa mengirim satu dua sms ke nomor yang beda operator, saya sering melihat uang lima ratus rupiah tergeletak begitu saja di jalan, tidak ada satupun orang yang menghiraukannya.

Meskipun uang lima ratus rupiah kelihatannya tidak berharga, tetapi dengan uang lima ratus rupiah yang disumbangkan melalui PMI, kita sudah turut serta membantu sesama yang membutuhkan darah, betapa senang dan sangat berterimakasihnya ketika orang yang membutuhkan darah golongan tertentu dan harus ada di hari itu juga, lalu tersedia  di PMI.

Tentunya ketersediaan darah di PMI tergantung dari kesadaran masyarakat akan pentingnya darah, sehingga dengan senang hati masyarakat mendonorkan darahnya, tetapi tidak semua masyarakat berani disuntik, jangankan disuntik, melihat jarumnya saja takutnya minta ampun, disinilah sumbangan dana berupa uang berperan, bagi yang takut melihat jarum suntik, bisa menyumbang dengan uang atau dengan apapun yang bisa membantu Palang Merah Indonesia dalam menyediakan darah yang akhirnya darah tersebut digunakan untuk masyarakat itu sendiri, bukan hanya ketersediaan darah, PMI juga menggunakan dana sumbangan tersebut untuk membantu masyarakat korban bencana.

Meskipun begitu, ada saja orang yang tidak mau menyumbang untuk PMI, menolak untuk menyumbang, meski hanya dua ribu rupiah saja, orang seperti ini baru akan merasa bahwa tindakannya itu salah besar setelah ia atau anggota keluarganya berada di posisi membutuhkan darah.

Kadang ada segelintir orang yang berpikir “lima ratus atau dua ribu rupiah itu kan satu orang, jika misalnya tiga puluh ribu orang , berapa ratus juta uang yang didapat PMI, enak benar PMI” dan akhirnya ia tidak menyumbang meski hanya lima ratus atau dua ribu rupiah saja.

Coba bandingkan, berapa uang yang kita habiskan untuk sebungkus rokok setiap harinya, atau untuk sms – an dengan pacar, dimana uang yang kita keluarkan hanya dirasakan oleh kita sebagai penikmat atau pengguna dan oleh penyedia atau pengusaha, sedangkan PMI, selain untuk kita juga untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Jangan sampai keinginan untuk menyumbang atau mendonorkan darah datang ketika kita sangat membutuhkan darah lalu di PMI tidak tersedia, dimana ketidaktersediaan tersebut diakibatkan oleh sedikitnya masyarakat yang mau mendonorkan darahnya atau sedikitnya masyarakat yang mau menyumbang meski hanya lima ratus atau dua ribu rupiah saja.

Topik
Oktober 2014

No comments:

Post a Comment