Rasanya, saya pernah mendengar tentang ekonomi kreatif, tetapi
kapan ya, oh iya, waktu ramainya pemilihan presiden kemarin, pertama kali saya
mendengar istilah ekonomi kreatif dari pak jokowi, pada waktu kampanyenya
sering menyebut – nyebut ekonomi kreatif, dan salah satu alasan grup band slank
dan para musisi lainnya berpihak kepada pak jokowi, karena pak jokowi akan
memajukan ekonomi kreatif Indonesia, sayang pada waktu itu saya tidak sempat
mencari tahu apa itu ekonomi kreatif, yang terlintas dalam pikiran saya ekonomi
kreatif itu tentang usahanya kaum muda, karyanya kaum muda, bisnisnya kaum
muda.
Ekonomi kreatif, kedengarannya bagus, kata John Howkins yang saya baca
di id.wikipedia.org
John
Howkins mendefinisikan ekonomi kreatif sebagai the creation of value as a result of idea. Dalam sebuha wawancara
bersama Donna Ghelfi dari World Intellectual Property Organization (WIPO),
Howkins menjelaskan ekonomi kreatif sebagai “kegiatan ekonomi dalam masyarakat
yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menghasilkan ide, tidak hanya
melakukan hal – hal yang rutin dan berulang. Karena bagi masyarakat ini,
menghasilkan ide merupakan hal yang harus dilakukan untuk kemajuan.
Di situs id.wikipedia.org juga
disinggung tentang perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia yang dimulai pada
tahun 2006 dimana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan untuk
mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia.
Ternyata, ekonomi kreatif ini telah
diinstruksikan jauh hari sebelum Jokowi sering menyebut – nyebut ekonomi
kreatif dalam kampanye pilpres kemarin, lagipula kenapa saya baru mendengar
tentang ekonomi kreatif dari pak Jokowi, ternyata saya gak update,hehe.
Tadi di kompas.com (23/9/2014), saya
membaca tentang ekonomi kreatif, bahwa perkembangan ekonomi kreatif di tanah
air relatif menggembirakan, beberapa produksi dari pelaku usaha muda sudah
berhasil menembus pasar Internasional, berhasil masuk ke perusahaan film animasi
dan komik dunia, dan beberapa karya pelaku usaha ekonomi kreatif telah mendunia,
antara lain karya online game, seperti DreadOut, film The Ride, tas bagteria,
sepatu syu shu, dan lain – lain.
Mudah – mudahan, ekonomi
kreatif di Indonesia semakin berkembang pesat sehingga dapat membawa Indonesia lebih
maju, sebab ekonomi kreatif itu, seperti penjelasan Howkins, menghasilkan ide,
tidak hanya melakukan hal – hal rutin dan berulang.
topik
September 2014
No comments:
Post a Comment