Monday, June 22, 2020

Bersepeda Sampai Hari Ini


Bersepeda lagi setelah sekian beberapa bulan covid menjadi trending di belahan dunia manapun

Kali ini ke kiara payung di hari sabtu, saya kira akan ada sedikit orang yang bersepeda ke tempat yang sempet heboh ada jenazah positif covid yang dikubur di sekitar tempat tersebut, apalagi di Unpad pernah dikabarkan ada yang terpapar juga, perkiraan saya salah.

Begitu banyaknya orang bersepeda, muda tua, laki perempuan menggoes sepedanya. Beragam jenis sepeda, menyemut di kiara payung, itu di hari sabtu, hari minggu mungkin lebih banyak lagi.

Pesatnya perkembangan teknologi, pemutar musikpun di buat mini, di jaman kini, di jaman naw, bukan mobil saja yang ada pemutar musiknya, sepeda pun dipasangi pemutar musik.

Ada yang memutar musik dangdut, sambil menggoes bermandi keringat sambil berdendang, wah cakep bener.

Ada yang memutar lagu sedih karena cinta, sendiri menggoes, saat mendahului dua orang pemudi yang sedang jalan santai, wajahnya sumringah seakan kesedihan hatinya meski tidak terdengar oleh pujaan hatinya setidaknya terdengar oleh dua orang pemudi tersebut, dia tidak tahu, dibelakangnya, kedua pemudi tersebut tertawa tawa lucu, tentunya pelan karena mungkin takut kedengaran

Ada juga yang memutar lagu Iwan Fals, sambil teriak - teriak entah sedang bangga bisa mengurangi pencemaran udara, entah sedang putus cinta, entah kenapa

Saat menuju pulang, ditengah jalan saya melihat bapak paruh baya muntah muntah berwarna kuning, mungkin dia lelah tapi memaksakan menggoes sepedanya, sudah pak menggoesnya sampai sini saja, balik lagi ke rumah, kataku dalam hati, saya tidak berani menyampaikannya.

Mudah - mudahan, semangat bersepeda beragam manusia tersebut bertahan lama, dan menyusup ke para pemangku kebijakan terkait prasarana jalan sebab sampai saat ini, sejak diteriak teriakannya baik to worek, dimana jalan untuk pesepeda? Bersepeda sampai hari ini, bersepeda dibuntuti maut




No comments:

Post a Comment