Dalam panjangnya proses pemilihan presiden dan wakil rakyat ini, rasanya jenuh juga tiap hari disuguhi berita dan tontonan kecurangan pemilu, pemimpin yang ingin memimpin ketingkat yang lebih tinggi, perkelahian kata – kata antar petinggi partai politik.
Baik pemimpin maupun wakil rakyat, menurutku idealnya merupakan ajuan dari masyarakat yang ingin dipimpin dan diwakili oleh pemimpin dan wakil rakyat tersebut, tetapi yang nampak malah sebaliknya, pribadi - pribadi ramai – ramai menawarkan diri atau malah memaksakan diri sampai nekat ngutang sana sini, sikut sana sikut sini untuk jadi pemimpin atau wakil rakyat, dengan segala macam kemampuan ilmu membujuk dan merayu.
Sepanjang pengalamanku dari pertama kali memilih dalam pemilu rasanya tidak ada yang berubah, selalu daripada tidak memilih lebih baik memilih yang sedikit buruknya diantara yang terburuk, asal jangan golput
Tetapi jika “daripada tidak memilih” terus tanpa ada perubahan ke tingkat yang lebih baik di negeri ini, lama – lama bosan juga.
Pemilu memilih wakil rakyat tahun ini aku masih “daripada tidak memilih” sebab dari semua foto dan nama tidak ada yang aku kenal dengan baik, mungkin akibat dari saking banyaknya, adapun yang aku kenal malah kelakuannya yang eklusif tidak mencerminkan wakil rakyat.
Dalam pemilu memilih presiden nanti apa aku masih “daripada tidak memilih” atau malah tidak memilih sama sekali.
6 mei 2014
No comments:
Post a Comment