Thursday, November 1, 2012

Dimana matahari

Kenapa kau asmak, wajahmu seperti kehilangan akal saja

bingung aku

rasanya dari dulu kau bingung melulu, andai diambil positifnya, kumpulan bingung – bingung kamu bisa dibukukan dengan judul kumpulan bingung – bingung seorang asmak, wah sepertinya bagus itu

sudahlah, jangan berandai – andai, jangan tambah lagi kebingunganku, dengan kehidupan kayak gini aku sudah sangat bingung

kehidupan seperti apa yang membuatmu bingung asmak, coba cerita padaku, siapa tahu bisa bantu

kehidupan yang berorientasi materi, kehidupan yang menghindari matahari

asmak! Matahari sangat panas dan memang sebaiknya dihindari!

ah kau ini, kayak para politikus sialan yang kicauannya bikin sakit gigi di acara indonesia lawyer club saja, yang suka potong potong orang yang sedang cerita tetapi marah ketika dirinya berkicau lalu dipotong potong orang

okey okey, jangan marah lah, silahkan teruskan ceritanya asmak

kehidupanku makin remang saja, aku ingin sekali bertemu matahari, ingin bersahabat, aku ingin jalan – jalan bersama matahari ke zaman para nabi, ke zaman para filsuf, ke zaman wali songo, ke zaman sebelum aku sadar bahwa aku telah lahir ke dunia.

Bersama matahari aku ingin bertemu linus itu lho, yang bikin tersenyum manusia – manusia kere penggila komputer, bersama matahari aku ingin bertemu gusdur, bertemu syafii maarif, franz magnis suseno, iwan fals, bob marley, gandhi, sukarno, syahrir, tan malaka, hatta, pram, suharto, hitler, marx, lenin, aidit, karto suwiryo, imam samudera, osama bin laden dan semua, baik yang heboh maupun yang menyumbangkan kemampuannya untuk kemajuan kemanusiaan.

Ingin tidurku diselimuti matahari, tetapi dimana matahari, kebanyakan manusia dikehidupan saat ini telah menggiring dan berhasil memasung mataku, mengikat mulutku, telingaku diborgol, menyocok tangan dan kakiku, bahkan tidak sedikit yang mencoba menumpas pikiranku yang sekuat tenaga kupaksakan untuk menari, untuk sesekali mengintip mencari dimana matahari.

Kau tahu kan warung remang – remang, warung tempat melacur demi kepuasan birahi bagi yang miskin pikir tapi kaya materi, demi kesenangan dan materi bagi yang matre, demi keterpaksaan bagi yang terjebak dalam jutaan ancaman.

Kehidupanku ga jauh beda dengan kehidupan warung remang – remang, sama – sama jauh dari matahari, barangkali bedanya terletak pada apa yang dilacurkan.

oalah asmak! Busuk benar kau, berani – beraninya melacur, bisa kena pukul kau

kena pukul? Itu kan biasanya untuk para pelacur tubuh, jika pelacur pikiran? Nyatanya pelacur pikiran bebas berkeliaran di kantor – kantor pemerintah, di kantor – kantor swasta, di tempat – tempat ibadah, disekolah – sekolah termasuk universitas, di kantor – kantor surat kabar, di ormas – ormas. Aku saja yang sudah cukup lama melacur pikiran, satu kali pun belum pernah kena pukul. Aku, asmak yang terpaksa melacurkan pikiran.

Untuk itu aku ingin sekali bertemu matahari, kehidupan remang – remang ini sangat menyebalkan.

Jadi itu yang membuatmu bingung asmak

iyah......., begitulah, sepuluh langkah mengejar meski belum tahu dimana matahari, seratus langkah terkejar kehidupan yang berorientasi materi

menurutku begini saja asmak, sebaiknya kau gak usah capek – capek mengejar tak tentu arah mencari dimana matahari, tetapi hadapi saja apa yang sedang kau hadapi, yang penting terus bergerak, peduli amat pada tempat remang – remang yang jauh dari matahari itu, yang penting pikiranmu terus bergerak jangan sampai membeku, dengan begitu lambat laun aku yakin matahari datang sendiri, lalu menghampirimu menerangi jalan keluar dari kehidupan remang – remang itu.

Setelah itu terserah kau, mataharinya mau dimasukan ke saku, mau kau makan, atau mau kau pakai untuk menerangi segala tempat remang – remang, terserah kau, atau dibagikan pada mereka yang membutuhkan, rasanya itu lebih baik asmak.

Tapi gimana caranya

salah satunya ya itu, seperti yang kukatakan di awal tadi itu, mencatat bingung – bingung itu, dengan begitu engkau bisa berbagi pengalaman tentang bagaimana (kok bisa bisanya) terjebak dalam bingung yang terkadang sialan itu asmak

selain itu

terus berusaha menari, bergerak jangan sampai membeku

topik
cicelot, 1 nopember 2012

No comments:

Post a Comment