“….....kerutan dahi sang operator rasanya abadi, pendapat si penerima laporan dari aplikasi database yang saya buat rasanya bertentangan melulu, bingung juga”
begini:
beberapa tahun yang dulu saya belajar pemrograman database, teori dan praktek untuk kasus soal – soal yang didapat dari beberapa orang guru pada waktu itu sepertinya membuat saya mengerti (PeDe amat) dan untuk lebih mengerti lagi maka sekolah tempat saya belajar, mengadakan praktek kerja lapangan bagi pelajarnya yang diadakan setiap satu tahun sekali
menurut saya, jalur yang disediakan oleh sekolah dalam hal ini belajar, mengerjakan kasus, praktek di lapangan merupakan tindakan yang dapat menghasilkan manfaat yang besar bagi yang menjalaninya, tetapi tidak cukup sampai disitu sebab angka – angka atau huruf – huruf yang kita entri di jalur tersebut pada umumnya (yang saya alami) adalah semau kita, yang penting tidak ada pesan error.
Dengan hanya mengandalkan jalur yang disediakan oleh sekolah tanpa membuka jalur sendiri di luar sekolah untuk belajar dan praktek maka ketika kita terjun di dunia nyata dimana angka – angka atau masukan – masukan menentukan hasil laporan yang sangat penting akan membuat kita merasa kebingungan sebab di dunia nyata kadang – kadang suatu target menentukan nasib kita sendiri sebagai pekerja di dunia tersebut, nasib kita bisa saja sering merasa malu, ditegur, diberi saran yang cukup kasar atau yang lebih hancur lagi dipecat
setidaknya dengan selalu berusaha membuka jalur sendiri disamping jalur – jalur yang telah disediakan oleh sekolah diharapkan dapat meminimalisir kebingungan tersebut.
di jalur sekolah kita belajar sungguh – sungguh untuk membuat dasar yang tangguh dan di jalur kita sendiri (jalur luar sekolah) kita sungguh – sungguh mengembangkan dasar yang telah didapat dari jalur sekolah, kita jangan dulu merasa puas ketika tidak ada pesan error dari pemrograman database yang kita buat sebab operator yang menjalankan program kita nantinya belum tentu tidak melulu mengerutkan dahi atau laporan yang dihasilkan belum tentu sesuai dengan pendapat mereka yang menerima laporan tersebut.
“Jangan seperti saya yang membuka jalur sendiri ketika sekolah telah usai, jadinya bingung, ternyata dunia nyata diluar dugaan saya”
topik
24 april 2008
Memang tidak ada cerita, ilmuwan terlahir hanya mengandalkan sekolah, nya kang Opik. Yg sering terdengar banyak ilmuwan atau businessman yang sukses tanpa sakola formal. Belajar sendiri, belajar sendiri, belajar sendiri kayanya akan menunjang untuk memperkaya keilmuan kita, meskipun tidak melupakan peran penting dari skul-skul formal. Thanks postingnya....
ReplyDelete