Pak ruhut bisa aja, dulu saya
sering mengerutkan dahi jika melihat pak ruhut bicara, kenapa orang ini, kok
hebat benar, ngomongnya selalu merasa yang paling benar, selalu membela habis
habisan pak SBY, pokoknya siapa yang menghina pak SBY, pak ruhut yang berdiri
paling depan bela pak SBY.
Lain lagi dengan sekarang
dimana pak ruhut siap berdiri paling depan untuk membela pak Jokowi. Pak ruhut
mendukung pak Jokowi-Jk sebagai Capres dan Cawapres, entah ada angin apa,
tetapi angin apapun itu namanya saya mendukung langkah yang dilakukan oleh pak
ruhut, termasuk saya setuju dengan tanggapan pak ruhut tentang pemecatan kader
Golkar Pro Jokowi, pak Ruhut bilang: yang korupsi kok nggak dipecat?
Itulah dampak dari partai
yang petinggi – petingginya dihuni oleh orang – orang yang alergi terhadap
perbedaan.
Bagaimana jika pasangan
Capres dan Cawapres yang didukung oleh partai tersebut menang, bisa – bisa
negara ini mundur lagi ke masa dimana perbedaan dikebiri, yang tidak sejalan
dengan pemerintah, hancurkan, siksa, pukul rata, kasih cap sebagai bahaya
laten, culik, hilangkan, peduli anak istrinya kehilangan tulang punggung
keluarga, peduli anak – anaknya kehilangan bapaknya, suruh siapa beda sama
pemerintah, dan preman – preman berjubahpun semakin liar melakukan sweeping
besar besaran.
Pak ruhut yang pro Jokowi,
saya dukung anda, meski bagaimanapun, pak ruhut ini merupakan salah satu
politisi yang kata KPK lumayan bersih dari korupsi.
Mudah – mudahan perkataan
pak ruhut itu berasal dari hati nurani pak ruhut, bukan dari mulut politisi pak
ruhut, sehingga kekuatan untuk melawan korupsi yang sedang diamalkan Pak Jokowi
bertambah kuat dengan datangnya anda sebagai salah satu pendukung Jokowi-Jk.
Topik
Juni 2014
No comments:
Post a Comment